𝙈𝙀𝙉𝙂𝙀𝙉𝘼𝙉𝙂 𝙔𝘼𝙉𝙂 𝘿𝙄𝙎𝘼𝙔𝘼𝙉𝙂

Di tahun 2025 ini keluarga kami masih perlu banyak berjuang. Kakak pertama yang mulai come back dunia kerja senin-Jumat. Aku yang masih bertahan dengan pekerjaan ku sedari lima tahun lalu. Adik yang juga masih bekerja dan perlu menata finansial dengan baik. 

Ibu pun juga demikian. Di usianya yang ke 51 tahun, ia juga masih ikut berjuang menimang cucu. 

Kami sekeluarga juga masih ada beberapa agenda. Seperti menebus tanah yang sejak beberapa tahun silam tergadaikan. Rumah juga masih perlu perbaikan agar semakin nyaman dan pantas untuk dihuni. Hutang-hutang ibu yang juga masih tersebar di beberapa tempat. 
Kalau dilist sebenarnya masih belum waktunya untuk duduk santai. Banyak yang perlu diperjuangkan. 

Mengenang orang-orang yang disayang juga termasuk mengingat perjuangan-perjuangan yang masih berjalan ini. 

Aku bersyukur ada mereka. Bersyukur keluargaku adalah mereka. Mereka adalah nikmat yang Allah beri di dunia ini. 

Sejak kemarin aku ingat mereka. Ingat ibu, ingat kakakku, ingat adik. Air mataku selalu ingin tumpah saat ingat mereka. 

Kita yang sedari kecil sudah hidup dengan penuh perjuangan. Kita yang sedari kecil sudah menjadi keluarga yang disorot karena ketidakmampuan finansial. 
Ingin rasanya cepat cepat jadi kaya raya biar bisa bawa mereka berlibur bersama dan menikmati kehidupan. 

Namun yang terpenting sekarang
Yang terpenting sekarang selain finansial yang cukup, adalah keimanan diri, kepatuhan kami kepada Rabb kami. 
Maka saat mengenang mereka yang disayang cobalah untuk menyertakan pada doa doa. Memohonkan ampunan, rahmat dan keberkahan dalam hidup. 

Semoga kita sekeluarga bisa segera umroh bersama, sebagai terbang pertama kita ke belahan bumi Allah yang lain. Aamiin 🌼🌼

✍️06. 01.25

#life journal

Komentar

Postingan Populer