SEBUAH PAGI YANG TERIK

Mentari pukul 9 pagi ini sudah cukup terik dan menyilaukan. 

Langit pun tampak biru mempesona. 
Membuat siapapun yang menatapnya malu untuk tidak bersemangat, termasuk aku. 

Kelelahan hari sebelumnya, harus kutahan untuk hari ini bisa jadi sempurna. 
Meskipun kuakui dengan sangat malu bahwa di pagi setelah subuh hari ku cukup kacau. 

Ini terjadi karena hari libur disebelumnya tidak dimanfaatkan semaksimal mungkin, dan aku rasa itu cukup sering terjadi. 

Kesuksesan sebuah hari selalu diawali dengan awal hari yang terencana dan tertata. Bukan pagi hari penuh dengan kemalasan dan lain lainya. 

Saat mulai menduduki kursi kerja, aku seringkali diingatkan tentang target bulan depan yang rasa rasanya tak bisa kupenuhi. 

Dengan muka tebal aku harus beranikan diri bilang tidak mampu. 

Keyakinan yang sudah aku pupuk semenjak Juli lalu, akhirnya musnah juga.. 

Dalam keadaan seperti ini aku hanya bisa menyalahkan diri sendiri yang tak cukup kuat dalam bertekad. 

Intinya, bila ingin mendapatkan sesuatu maka kita harus berani memperjuangkannya. 

Bisa jadi, karena kurangnya tekad Alloh jadi menundanya untuk kita. 


Senin, 12 September 2022

Komentar