REVIEW : STOP MEMBACA BERITA
Membaca buku ini membuat ku melihat pada diriku sendiri yang beberapa waktu terakhir sering membaca opini-opini di suatu website. Memang menambah wawasan, tapi aku juga merasa wawasan itu hanya sebatas mampir sebentar dan tidak jarang malah kurang relevan dengan hal-hal yang ku perlukan saat ini.
Scroll sosial media seharian yang isinya penuh dengan headline berita provokatif juga sering membuatku merasa pusing. Para aktor yang diceritakan dalam berita tersebut sering membuatku geleng kepala dan prihatin dengan kondisi dunia yang semakin lama terasa semakin mencekam ini. Ketika ditanya apakah hal ini relevan dengan kehidupan yang aku jalani? Maksudnya apakah berita-berita ini memberikan kontribusi pada sikap atau pengambilan keputusan untuk masa depanku? Jawabannya memang banyak yang tidak relevan.
Nyatanya setelah membaca buku ini aku semakin menyadari bahwa sebagian besar berita yang aku konsumsi hanya memiliki efek beberapa jam atau bahkan menit saja. Aku lebih bersyukur karena aku hidup di lingkungan yang baik, begitu pikirku setelah membaca berita tentang manusia yang lebih tidak beruntung dari pada aku.
Begitupun ketika membaca berita bencana alam dan sebagainya.
Tapi sekali lagi, itu hanya berefek beberapa jam saja.
Sejenak setelah membaca buku ini, aku jadi lebih mudah mengontrol diri ketika terus-terusan scroll sosial media. Dan semoga saja juga menjadi langkah awal menuju kehidupan yang lebih baik nantinya. Kesadaran ini aku harap bisa aku jadikan prinsip menjalani hidup sampai akhir.
Recommended untuk teman-teman yang ingin memiliki kualitas hidup lebih baik. Dengan memperbanyak informasi yang relevan dan mendetail daripada hanya potongan-potongan berita yang seringkali memiliki tujuan komersial semata.
22 Februari 2024
Komentar
Posting Komentar