๐—•๐—˜๐—ฅ๐—ฆ๐—ฌ๐—จ๐—ž๐—จ๐—ฅ ๐——๐—”๐—Ÿ๐—”๐—  ๐—ž๐—˜๐— ๐—˜๐—Ÿ๐—จ๐—ง


Isi kepala manusia memang seringkali lebih rumit dari benang yang kusut. Lama berpikir, kita akan mendapati beberapa kesalahan dari diri kita sendiri. Semakin lama berpikir, kita pun akhirnya berdamai dengan  kesalahan diri sendiri. Bertekad memperbaikinya, meski kadang eksekusi tidak langsung bisa dilakukan. Tapi jangan menyerah, karena proses-proses perbaikan yang masih kita sadari ini adalah suatu nikmat. 

Bayangkan saja kalau raga kita masih sehat, kita masih hidup seperti manusia pada umumnya. Tapi sayangnya kita seringkali abai dengan isi kepala yang penuh pertanyaan ini itu? Kita sering menghindar dari hati yang tidak nyaman sebab telah jauh dari aturan-aturan Allah.  Pasti yang awalnya gelisah, jadi biasa saja. Dan perasaan biasa saja itu ternyata adalah sebuah jebakan. 

Kita lupa kalau di hari akhir setiap hal yang kita lakukan akan dipertanyakan. Kita lupa kalau kehidupan yang dijalani sekarang akan ada masanya berakhir. Kita terus terbuai dengan kemilaunya dunia. Mengabaikan hati yang menjerit-jerit karena sekarat. Mengabaikan isi pikiran yang penuh dengan angan-angan ta berkesudahan. 


Sampai perjalanan yang sekarang, selama dirimu masih aktif berbenah maka lanjutkan. Selama masih gelisah dengan hari-hari yang berlalu tanpa ada amal dan ilmu yang bertambah maka syukurilah. 

Seringkali kita perlu rasa yang sangat tidak nyaman untuk segera berbenah ✨

๐Ÿ“12 Agustus 2024
๐Ÿ“ทpinterest


Komentar