𝙈𝘼𝙉𝙐𝙎𝙄𝘼 𝘿𝘼𝙉 𝘾𝙀𝙍𝙄𝙏𝘼 𝙈𝙀𝙉𝘼𝙍𝙄𝙆𝙉𝙔𝘼



Manusia selalu menarik dengan ceritanya masing-masing. Karena mereka adalah tokoh utama dari ceritanya sendiri. Kadang seseorang terlihat biasa saja pertama kali mengenal, tapi kita tidak tahu bahwa ada cerita yang kompleks dalam hidupnya yang membuat nya menjadi seperti hari ini.
Selalu ada kesedihan yang mewarnai hidup manusia. Entah karena apapun, Allah Maha adil untuk memberi rasa itu kepada setiap manusia. Hanya saja, setiap makhluk pasti berbeda-beda cara meresponnya. Ada yang suka cerita sana sini agar didengar dan diberi banyak nasihat, ada yang disimpan sendiri sampai dalam sekali. Ketika di permukaan yang terlihat adalah wajah tanpa beban dan kekhawatiran. Sehingga orang lain akan nyeletuk 'enak ya jadi kamu? '
Itu salah satu celetukan yang membuat rasa bahagia sekaligus agak jengkel juga sepertinya. Bahagia, puas, senang karena akhirnya bisa menyembunyikan sedemikian rupa luka-luka yang dirasa, akhirnya bisa terlihat biasa saja meski isi kepala rasanya penuh sekali, akhirnya bisa dibilang tenang meski di dalam diri ada gemuruh yang riuh sekali.
Jengkel menyusup karena merasa orang lain terlalu dangkal menilai sesuatu ---jangan dibiarkan perasaan ini ada dan mendominasi.


Apakah hebat bisa menyembunyikan semua luka itu sendiri?
Faktanya tidak selalu begitu. Menyimpan luka yang tak terobati sama halnya dengan setiap hari memberi asupan gula bagi tubuh. Jika terus-terusan tanpa kendali akan menjadi diabetes. Penyakit degeneratif yang tidak akan sembuh seumur hidup.

 
Tapi apakah bercerita sana sini juga solutif?
Tidak juga, bercerita memang diperlukan. Tapi jangan sampai salah tempat. Tidak semua telinga yang mendengar cerita kita akan berempati dengan perasaan kita. Ada yang sekadar ingin tahu, ada yang hanya mendengar secara fisik saja dan ujung-ujungnya tak memahami mu juga. Tapi ada pula orang-orang baik yang menyisihkan waktunya untuk benar-benar mendengarmu dengan saksama tanpa melakukan intervensi, ia mencerna ceritamu baik-baik, turut berempati dengan apa yang kamu alami, kamu akhirnya lega untuk bercerita dengannya. Tapi yang harus diingat jika bertemu orang seperti ini, tolong sisihkan telinga dan hatimu untuk mendengar ceritanya juga. Karena ia juga manusia yang pasti memiliki keresahan, ingin didengar, seperti halnya dirimu 


Surabaya, 16 Agustus 2024


Komentar