SAAT IA MENYAPAKU
Usia dua puluh empat tahun akhirnya menyapaku. Bersyukur karena Allah masih memberiku kesempatan untuk menikmati kehidupan dengan segala naik turunnya rasa.
Sejujurnya dewasa ini tak merasa penting dengan ulang tahun apalagi dengan perayaan. Dan seperti yang kita pahami bahwa itu bukan bagian dari islam. Tapi pagi ini, aku masih mendapat notifikasi selamat dan doa dari keluarga dan beberapa teman. Ya tidak apa mungkin mereka belum sepenuhnya paham. Dan untuk doa-doa baik yang aku Terima, semoga Allah mengabulkannya dan membalas mereka dengan kebaikan.
Meskipun tidak merayakan ulang tahun, tapi sepertinya dengan adanya pengingat seperti ini aku jadi perlu berefleksi kembali. Sudah digunakan untuk apa saja usia yang terbilang dua puluh empat ini. Hampir seperempat abad kan?
Hal ini tentu bukan maksud untuk memojokkan diri sendiri. Merasa tak berguna dan lain-lain. Tetapi lebih kepada evaluasi diri. Hal-hal yang kurang tentu diperbaiki. Hal-hal yang masih menjadi rencana coba untuk mulai dieksekusi. Begitu kiranya ya ..
Menjadi dewasa seringkali membuatku lebih berhati-hati dalam memutuskan sesuatu. Kadang aku merasa, dewasa ini malah semakin banyak ketakukan. Tapi saat aku menulis ini, aku jadi sadar bahwa banyaknya rasa takut itu mungkin karena aku yang belum cukup pemahaman tentang topik yang aku takuti.
Jadi, sudah tahu kan solusinya?
Iya, Belajar adalah solusi terbaik untuk mengatasi ketakutan, keraguan dan mungkin kecemasan yang seringkali datang itu.
Semangat yaaa...
Sambut ia yang datang hari ini, karena kita tidak tahu kapan ia akan pergi. Berpamit pada dunia yang penuh suka duka menuju keabadian .
Surabaya, 02 Agustus 2024
Komentar
Posting Komentar