๐๐๐๐๐๐๐ผ๐๐ ๐๐ผ๐๐ผ ๐๐๐
Masa SMK adalah masa dimulainya pendewasaan itu. Banyak kaum muda mudi yang mengistimewakan masa ini karena akan menemui sweet seventeen. Kalau aku sih biasa saja. Nggak ada acara sweet seventeen, pacaran dan lain-lain. Tapi aku bersyukur sekarang.
Ada apa di SMK?
Aku cukup excited masuk sekolahx zk ini. Selain antusias menyambut dewasa aku juga merasa moment ini paling pas untuk membentuk kepribadian baru yangdrud lebih aktif dan positif. Karena awalnya selalu merasa pasif dan lesu menjalani kehidupan. Jarak sekolah dan rumah yang jauh juga salah satu yang membuatku semangat. Kupikir aku akan mengikjnuti jejak mbak Dila yang telah merantau jauh sejak kecil. Mimpi baru terbangun di sana. Aku merasakan pengalaman naik bus sendiri tanpa ortu, aku merasakan tinggal di asrama yang penuh dengan orang-orang baru, dan aku berkenalan dengan teman-teman sekelas yang beraneka macam. Meskipun aku harus sedikit kecewa karena bangunan sekolahnya tak seperti dalam bayangan ku sebelumnya. Bayanganku adalah sekolah seperti yang ada di TV, berlantai dua, memiliki perpustakaan, taman, kantin dan sudut-sudut yang nyaman. Tapi it's okay, pelajaran hidup sudah cukup berharga untuk kukenang sampai kapanpun.
Bahagiakah menjalani masa SMK?
Kalau diingat kembali, sepertinya fase apapun dalam hidup pasti ada sisi bahagia dan sedihnya.
Di SMK ini aku tak terlalu larut dalam sedih karena rindu dengan orang rumah seperti waktu SMP. Tapi tentu masa masa rindu itu ada.
Aku ingat, waktu SMK dulu aku sering nangis kalau temanku mengingatkan ku pada ibu. Padahal bisa jadi menangis ku itu karena hal yang lain. Bahagia itu hadir di beberapa waktu seperti saat bergurau dengan teman, makan bareng atau waktu nongkrong bareng.
Aku cukup sering menyendiri di akhir malam. Saat semua orang sudah terlelap. Entah menulis diary, ngecek makanan yang tersisa agar tidak terbuang, atau entahlah. Pokoknya sering sekali tidur paling akhir.
Kadang aku nangis sambil nulis diary, karena belum cukup kompeten sebagai manusia. Belum cukup baik sebagai teman.
Kadang aku masak nasi yang tersisa hari itu dan memakannya sendirian. Aku cukup ingat suasana seperti itu. Dan rasanya menenangkan sekali. Aku sering juga pura-pura tidur ketika teman-teman ku belum tidur. Harapannya agar ketika temanku tidur aku bisa bangun untuk nulis diary ๐.
Ah.. Ini memang bukan cerita bahagia. Tapi cukup berkesan bagiku.
Pernah jatuh cinta?
Hahaha. Perlukah dijawab?
Okelah aku jawab aja. Mungkin bukan jatuh cinta sebutannya, lebih kepada kagum karena dia sosok yang terlihat agamis. Jiwa-jiwa hijrahku ini tertarik pada sosok laki-laki yang kalem, terlihat rajin sholat, bisa baca Quran tentunya. Tapi yang sangat disayangkan ternyata dia pacaran. Waktu itu sih belum terlalu illfeel, tapi kalau sekarang ya beda lagi. Bahkan sekarang lihat akun ignya sudah jadi penyanyi dangdut.
Waktu itu juga aku juga masih sering stalking teman SMP yang sempat aku kagumi.
Jadi hal yang kusyukuri sampai sekarang adalah tidak jatuh cinta sejatuh-jatuhnya sampai harga diri pun jatuh.
Akhirnya...
Masa-masa SMK yang kujalani tiga tahun itu memang penuh hal-hal yang mendewasakan. Seperti lebih mengenal tentang hijrah. Mencari ketenangan dalam nasihat ustadz yang mengingatkan pada kebesaran Allah.
Belajar dewasa dalam menghadapi persoalan, baik perasaan maupun persoalan teknis seperti meminta keringanan saat belum mampu bayar ujian tepat waktu.
,๐Surabaya, 18 Desember 2024
Komentar
Posting Komentar